Dinosaurus ternyata tidak selalu menikmati hidup di iklim hangat. Dari penelitian terbaru diketahui bahwa di Jehol, kawasan timur laut China, khususnya pada periode Early Cretaceous atau zaman kapur awal, suhu dingin sangat menusuk.
Temuan ini menjelaskan mengapa di kawasan itu ditemukan banyak fosil dinosaurus berbulu.
Sekelompok tim palaentologi internasional bekerjasama untuk mengungkap iklim zaman purba. Menggunakan data gigi dan tulang-belulang dinosaurus, reptil mamalia, buaya, kura-kura, dan ikan air tawar, mereka merekonstruksi suhu udara ketika itu.
Fosil-fosil yang ditemukan di Jehol kemudian dibandingkan dengan fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan di kawasan lain di China, Jepang, dan Thailand. Mereka kemudian mengungkapkan hasil penelitian mereka di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS)
“Temuan ini membuktikan bahwa bulu bukan tumbuh akibat karakteristik mereka yang terpisah dengan spesies lainnya,” kata Romain Amiot, peneliti dari Laboratoire de geologie de Lyon dan National Centre of Scientific Researching, France, seperti dikutip dari Cosmosmagazine, 17 Maret 2010.
Amiot menyebutkan, temuan ini menunjukkan bahwa bulu yang dimiliki para dinosaurus di kawasan Jehol membuat mereka memiliki kelebihan fisik dibanding hewan di kawasan lain.
Seperti diketahui, peneliti telah lama memperkirakan bahwa dinosaurus menikmati kehidupan mereka di iklim yang hangat di zaman Mesozoikum, era di mana dinosaurus hidup. Namun, bagi para fauna Jehol, seluruh organisme yang hidup di periode waktu antara 125 hingga 110 juta tahun lalu tersebut tidaklah demikian.
Fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan di kawasan tersebut didapati memiliki struktur berserabut serupa dengan bulu burung. Namun demikian, berhubung dinosaurus tersebut bukanlah dinosaurus yang bisa terbang, ilmuwan berkesimpulan bahwa bulu-bulu tersebut berfungsi sebagai penahan panas tubuh agar tidak kedingingan.
Iklim dingin yang melanda Ekosistem di Jehol membuat reptil berdarah dingin seperti kura-kura dan kadal melakukan hibernasi. Sementara hewan berdarah hangat seperti mamalia, burung, dan dinosaurus, berevolusi menumbuhkan bulu agar mereka bisa beraktivitas di kondisi dingin.
Menurut para peneliti, temuan tersebut membantu kita memahami lebih jauh seputar kondisi di periode Early Cretaceous yang sebelumnya hanya memiliki sedikit catatan. Temuan juga memberi sedikit titik terang bagaimana kondisi Bumi di zaman dinosaurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar